BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Pada
dasarnya manajemen syariah merupakan suatu pengelolaan untuk mmperoleh hasil
yang optimal berdasarkan islam dengan tujuan untuk mencari ridho Allah. Dengan
adanya manajemen bisnis syariah ini kita dapat mengelola bisnis dengan benar
yang berdasarkann aturan-aturan yang tertuang dalam al-Qur’an, hadits dan
beberapa catatan yang dilakukan oleh para sahabat.Dengan terus berkembangnya
zaman ini tentunya juga harus diimbangi dengan pengelolaan bisnis yang
baik.Mengelola bisnis yang baik yang dimaksud disini yaitu dengan merencanakan,
mengorganisasi, memimpin dan mengawasai bisnis itu untuk meraih ridho Allah.
Disini penulis akan sekidit membahas tentang Manajemen dalam Bisnis Syariah
sehingga kita dapat menambah wawasan tentang judul ini.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian Manajemen Syariah?
2.
Apa
saja fungsi manajemen dalam islam?
3.
Jelaskan
tentang fungsi perencanaan?
4.
Jeslaskan
tentangfungsi pengorganisasian?
5.
Jelaskan
tentangfungsi kepemimpinan?
6.
Jelaskan
tentang fungsipengawasan?
1.2
Tujuan Masalah
1.
Mengetahui
pengertian manajemen syariah.
2.
Mengetahui
fungsi manajemen dalam islam.
3.
Mengetahui
tentang fungsi perencanaan.
4.
Mengetahui
tentang fungsi pengorganisasian.
5.
Mengetahui
tentang fungsi kepemimpinan.
6.
Mengetahui
tentang fungsi pengawasan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Manajemen Syariah
Manajemen dalam bahasa arab disebut dengan idarah. Idarah
diambil dari perkataan adartasy-syai aatau perkataan adarta bihi juga
dapat didasarkan pada kata ad-dauran. pengamat bahasa menilai
pengambilan kata yang kedua yaitu adarta bihi.oleh karena itu, dalam
Elias Modern Dictionary English Arabic kata management (Inggris),
sepadan dengan kata tabdir, idarah, siyasah, dan qiyadah dalam bahasa
arab. Dalam Al-Quran dari tema-tema tersebut hanya ditemui temui tema tabdir
dalam berbagai derivasinya.Tabdir adalah bentuk masdar dari kata kerja dabbara,
ydabbiru, tabdiran.Tabdir berarti penertiban, pengaturan, pengurusan,
perencanaan, dan persiapan.
Secara istilah,
sebagian pengamat mengartikannya sebagai alat untuk merealisasikan tujuan umum.
Oleh karena itu mereka mengatakan baahwa idarah (managemen) itu adalah suatu aktivitas
khusus menyangkut kepemimpinan, pengarahan, pengembangan personal, perencanaan
dan pengawasan terhadap pekerjaan-pekerjaan yang berkenaan dengan unsur-unsur
pokok dalam suatu proyek. Tujuannya adalah agar hasil-hasil yang ditargetkan
dapat tercapai dengan cara yang afektif dan efisien.
Berangkat dari
uraian-uraian di atas, secara implisit dapat diketahui, bahwa hakekat manajemen
yang terkandung dalam al-Qur’an adalah merenungkan atau memandang ke depan
suatu urusan (persoalan), agar persoalan itu terpuji dan baik akibatnya. Untuk
menuju hakekat tersebut, diperlukan adanya pengaturan dengan cara yang
bijaksana.[1]
2.2
Fungsi Manajemen Syariah
Manajemen memiliki beberapa fungsi yang terkait dengan pencapaian
tujuan.Para ilmuan memiliki beragam pendapattentang fungsi-fungsi manajemenatau
juga disebut dengan unsur-unsur manajemen. Menurut James AF Stoner bahwa fungsi
manajemen meliputi Perencanaan (planning), Pengorganisasian (organizing),
Kepemimpinan (Leading), dan Pengawasan. Dari beberapa unsur/fungsi manajemen
akan mengantarkan kepada tujuan yang diharapkan oleh suatu institisi/organisasi
tertentu. Dalam konteks islam manajemen memiliki unsur-unsur yang tidak jauh
beda dengan konsep manajemen secara umum. Hal ini telah tertuang dal Al-Qur’an
dan Al-hadits sebagai falsafah hidup manusia.[2]
2.4 Fungsi Perencanaan
Perencanaan
merupakan fungsi manajemen yang utama, dimana seluruh fungsi sangat bergantung
pada perencanaan ini.Dalam hadits riwayat Imam Tirmidzi dari Abu Hurairah
Rasulullah bersabda yang artinya “diantara baiknya, indahnya keislaman
seseorang yang selalu meninggalkan perbuatan yang tidakk ada manfaatnya”.Maksud
hadits tersebut perbuatan yang tidak ada manfaatnya adalahsama dengan perbuatan
yang tidak pernah direncanakan.Jika perbuatan tersebut tidak direncanakan
adallah termasuk dalam manajemen yang tidak baik.[3]Manajer
yang membuat perancanaan bisnis dengan baik merupakan sebuah strategi menuju
sukses. Proses perencanaan strategis dapat memberikan ide mnyeluruh, sehingga
seorang manajer dapat membuat progam kerja jangka panjang untuk menentukan arah
pengelolaan perusahaan masa depan. Proses perencanaan ini sendiri adalah proses
yang menyangkut upaya untuk merumuskan :
1.
Menentukan
tujuan yang akan dicapai di masa mendatang
2.
Merumuskan
tindakan-tindakan yang perlu dijalankan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
3.
Menentukan
dana yang diperlukan dan factor-faktor produksi lain yang akan digunakan.[4]
Ketiga unsur tersebut merupakan tiga hal yang harus ada dan tidak
dapat dipisah-pisahkan dalam setiap usaha. Merumuskan tujuan tanpa menentukan
cara pelaksanaannya dan tanpa didasarkan kepada factor-faktor produksi yang
dapat digunakan tidak akan dapat menciptakan hasil yang diharapkan.
2.4 Fungsi Pengorganisasian
Perusahaan perlu
merumuskan tindakan-tindakan yang akan dijalankan untuk mewujudkan berbagai
tujuan tersebut. Ajaran islam adalah ajaran yang mendorong umatnya untuk segala
sesuatu secara terorganisasi dengan rapi. Hal ini di nyatakan dalam surat
Ash-Shaff ayat 4 dan ucapan Ali bin Abi Thalib yang sangat terkenal.[5]
Allah berfirman..
ان الله يحب
الذين يقتلون في سبيله صفا كا نهمبنين مرصوص
Artinya : “sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang
berjuang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti
suatu bangunan yang tersusun kukuh” (QS As-Shaff : 04)
الحق بلا نظام
يغلبه الباطل بنظام
“hak atau kebenaran yang tidak terorganisir dengan rapi, bisa
dikalahkan dengan kebathilan yang lebih terorganisir dengan rapi”
Berdasarkan perkataan Ali diatas, dapat disimpulkan bahwa
pengorganisasian sangatlah urgen, bahkan kebatilan dapat mengalahkan suatu
kebenaran yang tidak terorganisir. Organisasi dalam pandangan islam bukan
semata-mata wadah melainkan lebih menekankan pada bagaimana sebuah pekerjaan
dilakukan dengan rapi. Organisasi lebih menekankan pada pengaturan mekanisme
kerja.Dalam sebuah organisasi tentu ada atasan dan bawahan.Pimpinan perusahaan
harus menentukan struktur organisasi yang terbaik untuk menjalankan kegiatan ke
arah mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Melalui struktur organisasi ini
dapat ditentukan pembagian tugas yang akan dibuat.
2.4 Fungsi Kepemimpinan
Ada beberapa istilah yang merujuk pada pengertian kepemimpinan,
pertama kata umara yang disebut juga dengan ulul amri. Hal itu
dikatakan dalam surat An-Nisa’ : 59.
يايها الذ ين
امنوااطيعواللهواتيعوالرسول واولى الامرمنكم..
Artinya: “wahai orang-orang yang beriman taatilah Allah, Utusan
Allah dan ulil amri diantara kamu” (QS An-Nisa’ : 59)
Dalam ayat itu dikatakan bahwa Ulil amri atau pejabat adalahorang yang mendapat amanah
untuk mengurus urusan orang lain, dengan kata lain pemimpin itu adalah orang
yang mendapat amanah untuk mengurus urusan rakyat. Jika ada pemimpin yang tidak
mengurus kepentingan rakyat maka ia bukanlah pemimpin.
Kedua, pemimpin sering disebut khadimul ummah yang berarti
pelayan umat.Menurut istilah itu, seorang pemimpin harus menempatkan diri pada
posisi pelayan masyarakat (pelayan perusahaan).Seorang pemimpin perusahaan
harus berusaha berfikir cara-cara agar perusahaan yang dipimpinnya maju,
karyawan sejahtera dan masyarakatnya atau lingkungannya menikmati kehadiran
perusahaan itu.[6]
2.5 Fungsi Pengawasan
Pengawasan
merupakan salah satu aktifitas atau fungsi manajemen yang terkait dengan fungsi
lainnya seperti perencanaan, pengorganisasian, dan kepemimpinan.Fungsi utama
pengawasan bertujuan untuk memastikan bahwa setiap pegawai yang memiliki
tanggung jawab bisa melaksanakannya dengan sebaik mungkin. Falsafah dasar
fungsi pengawasan dalam islam muncul dari pemahaman tanggung jawab individu,
amanah dan keadilan. Islam memerintahkan setiap individu untuk menyampaikan
amanah yang diembannya, jabatan (pekerjaan) merupakan bentuk amanah yang harus
dijalankan.[7]
Allah berfirman..
ان الله ياء
مركم ان توءدواالامنت الى اهلهالاواذاحكمتم بين الناس ان تحكموابالعدلقلىانالله
نعما يعظكم بهقلىان الله سمعا بصيرا(58 : انساء)
Artinya :“sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat
kepada yang berhak menerimanya dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum
diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.sungguh Allah sebaik-baik
yang menberi pengajaran kepadamu. Sesunngguhnya Allah maha mendengar lagi maha
melihat”
Pengawasan terkadang bersifat internal, dalam arti masing-masing
pegawai memiliki kewajiban untuk mengontrol tanggung jawab manajemen yang di
embannya. Pengawasan internal yang melekat dalam setiap pribadi muslim akan
menjauhkannya dari bentuk penyimpangan dan menuntunnya konsisten menjalankan
hukum-hukum dan syariat Allah dalam setiap aktivitasnya, dan ini merupakan islam.
Namun demikian Islam belum merumuskan kaidah pengawasan yang baku dan detail
sserta bentuk-bentuk pengawasan yang wajib dijalankan. Islam memberikan
kebebasan setiap individu muslim guna menjalankan pengawasan sesuai dengan
pengalaman kondisi social atau manajemen yang terdapat dalam masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1)
Managemen
adalah suatu aktivitas khusus menyangkut kepemimpinan, pengarahan, pengembangan
personal, perencanaan dan pengawasan terhadap pekerjaan-pekerjaan yang berkenaan
dengan unsur-unsur pokok dalam suatu proyek.
2)
Manajemen
memiliki beberapa fungsi yang terkait dengan pencapaian tujuan. Para ilmuan
memiliki beragam pendapattentang fungsi-fungsi manajemenatau juga disebut
dengan unsur-unsur manajemen. Menurut James AF Stoner bahwa fungsi manajemen
meliputi Perencanaan (planning), Pengorganisasian (organizing), Kepemimpinan
(Leading), dan Pengawasan.
3)
Perencanaan
merupakan fungsi manajemen yang utama, dimana seluruh fungsi sangat bergantung
pada perencanaan ini.
4)
Fungsi
mengorganisasi kegiatan perusahaan perusahaan meliputi 2 tindakan. Yaitu,
menetukan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan. Dan yang kedua adalah
menentukan wewenang, tugas dan tanggung jawab.
5)
Dalam
sebuah kepemimpinan seorang pemimpin perusahaan harus berusaha berfikir
cara-cara agar perusahaan yang dipimpinnya maju, karyawan sejahtera dan
masyarakatnya atau lingkungannya menikmati kehadiran perusahaan itu.
6)
Fungsi
utama pengawasan bertujuan untuk memastikan bahwa setiap pegawai yang memiliki
tanggung jawab bisa melaksanakannya dengan sebaik mungkin.
3.2
Saran
Demikianlah
tugas makalah kami.Penyusun sangan menyadari bahwa didalam penyusunan makalah
ini masih sangat banyak kekurangan, dan masih jauh dari kata sempurna.Oleh
karna itu penyusun menyarankan kepada semua pihak yang membaca dan membahas
makalah ini untuk memberikan kritik dan sarannya terhadap makalah ini.Harapan
kami dengan adanya makalah ini bisa menjadikan kita untuk lebih memahami
tentang Manajemen dalam Bisnis Syariah.
[1]
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Yogyakarta, Ekonisia : 2004, hlm
[2]
Hefniy.wordpress.com/2008/10/06/manajemen-dalam-perspektif-islam, diunduh pada
21-09-2014 pukul 14.46 WIB
[3]DR.KH
Didin Hafidhuddin, MSc. Manajemen Syariah dalam Praktik, (Depok : Gema
Insani, 2003), hlm 1-3
[4]
Sadono Sukirno, Pengantar Bisnis, Jakarta:Kencana, 2006
[5]
DR.KH Didin Hafidhuddin, MSc. Manajemen Syariah dalam Praktik, (Depok :
Gema Insani, 2003), hlm 100
[6]DR.KH
Didin Hafidhuddin, MSc. Manajemen Syariah dalam Praktik, (Depok : Gema
Insani, 2003), hlm 118-120
[7] DR
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2006), hlm 180
Saya Ibu Queen Daniel, A pemberi pinjaman uang, saya meminjamkan uang kepada indaividu atau perusahaan yang ingin mendirikan sebuah bisnis yang menguntungkan, yang menjadi periode utang lama dan ingin membayar. Kami memberikan segala jenis pinjaman Anda dapat pernah memikirkan, Kami adalah ke kedua pinjaman pribadi dan Pemerintah, dengan tingkat suku bunga kredit yang terjangkau sangat. Hubungi kami sekarang dengan alamat email panas kami: (queendanielloanfirm@gmail.com) atau (queendanielloanfirm@yahoo.com) Kebahagiaan Anda adalah perhatian kami.
BalasHapus