BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangPada dasarnya ekonomi politik
merupakan gabungan dari dua pengertian yaitu ilmu ekonomi dan ilmu politik.
Ilmu ekonomi merupakan suaty tindakan/ pemikiran yang mempelajari perilaku
manusia dalam tentang kebijakan rmenciptakan kemakmuran, sedangkan ilmu politik
merupakan suatu tindakan yang mempelajari tentang kebijakan yang dilakukan oleh
penguasa demi kesejahteraan masyarakat.
Ekonomi Politik baru memperoleh
bentuk pada pertengahan abad ke 18 sejak di tulisnya The Wealth of Nations oleh
ekonom klasik Adam smith pada tahun 1776. Semakin tahun perkembangan ekonomi
politik mengalami perkembangan dengan berbagai pandangan oleh para
ekonom-ekonom lainya, tidak terkecuali Keynes. Pada pembahasan kali ini kami
akan mengulas tentang ekonomi politik keynesian.B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi ekonomi politik Keynesian ?
2. Bagaimana sirkularitas dari ekonomi
politik ?
3. Bagaimana ekonomi politik dari pasar
tenaga kerja dan pasar kapital ?
4. Apa saja implikasi politik ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi ekonomi
politik Keynesian
2. Untuk mengetahui sirkularitas dari
ekonomi politik
3. Untuk mengetahui ekonomi politik dari
pasar tenaga kerja dan pasar kapital
4. Untuk mengetahui implikasi politik
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Ekonomi Politik KeynesianTeori keynesian ini berusaha mengkritik tentang konsep
pasar yang meregulasi dirinya sendiri yang banyak digunakan oleh para pemikir
klasik dan neoklasik sebelumnya. Dalam pandangan klasik dan neo mereka lebih
beranggapan dan menempatkan pada regulasi pasar mandiri. Pada penganut mahzab
Keynesian beranggapan bahwa ketiadaan regulasi pasar yang diciptakan oleh
negara pasti menyebabkan terjadinya eksploitasi terhadap sumber daya produktif
masyarakat tertentu. Berpijak
pada hal inilah maka keynesian berpandangan bahwa dalam derajat tertentu
menghendaki adanya peran negara dalam aktifitas ekonomi.[1]Namun
dalam pandangan keynesian ini peran negara dalam mencampuri aktifitas ekonomi
dibatasi dalam hal ketika mekanisme pasar mengalami kegagalan dalam. Oleh
karena itu selama mekanisme pasar masih normal peran negara dalam mencampuri
aktifitas ekonomi tidak diperbolehkan. Bagi keynes, dalam mekanisme pasar
diyakini akan terjadi kegagalan pembelian. Dengan membiarkan terus aktifitas produksi
secara bebas akan menciptakan penawaran produk yang berlimpah, sehingga terjadi
akumulasi penawaran[2].
Pada sisi lain, dengan terus mendorong aktifitas produksi mengakibatkan daya
beli masyarakat tidak kunjung meningkat. Namun dalam hal ini keynes sangat
berbeda pandangan dengan Adam Smith dimana Adam Smith sangat anti dengan campur
tangan pemerintah[3].Dalam
pandangan ini, kontribusi yang paling penting dari keynes bagi ekonomi politik
adalah pembuktian yang ia buat bahwa mekanisme penyesuaian diri dalam
perekonomian pasar (regulasi yang dilakukan pasar terhadap dirinya sendiri)
memiliki beberapa keterbatasan. Dengan kata lain, perekonomian pasar pada
dasarnya tidak mampu memanfaatkan keseluruhan potensi produksi yang ada dalam
masyarakat. Seringkali pasar kurang berhasil dalam mempertemukan antara pemasok
dengan pembeli[4].Model
yang dibuat keynes untuk menjelaskan fenomena pengangguran menunjukan bahwa
mekanisme koreksi diri dalam pasar ternyata bisa tidak berfungsi. Perubahan
terhadap penilaian kolektif mengenai kemampuan pasar untuk mengatur dirinya
sendiri menghasilkan beberapa masalah penting dalam agenda politik.Salah satu
agenda yang terpenting adalah peran dalam pemerintah untuk menjamin nafkah
warga masyarakat dan menjamin adanya investasi dalam masyarakat. Kritik
keynesian menunjukan bagaimana pengorganisasian pasar tenaga kerja dan pasar
kapital menimbulkan persaingan dalam pasar-pasar itu.Dengan
demikian, keynesian berpandangan bahwa fungsi negara diperlukan untuk mencegah
terjadinya resesi ekonomi akibat rendahnya agregat permintaan (under
consumtion) bagi keynes, jika negara dibiarkan “diam” maka selamanya resesi
secara periodik akan muncul, karena persoalan rendahnya agregat permintaan
tersebut bersifat sistematis. Pemikiran ini dengan terang memberikan ilustrasi,
bahwa negara dalam moment-moment tertentu harus bertindak untuk mengatasi
kegagalan pasar[5].Tujuan
dari tindakan ini untuk memulihkan kembali aktifitas ekonomi, sehingga tingkat
kehidupan dan kesejahteraan rakyat dapat terus berlangsung, yang dalam keadaan
normal sebenarnya sudah terbiasa dijalankan oleh pasar.Intervensi pemerintah
lebih banyak dipakai untuk stabilisasi ekonomi dengan berkutat pada area
berikut, yakni memanipulasi permintaan agregat, memperkuat sektor keuangan, dan
stabilisasi harga.Sebagian besar hal itu dilakukan dengan memanfaatkan
kebijakan fiskal pemerintah.B. Sirkularitas
Proses Ekonomi
Dalam
teori keynesian juga membahas tentang sirkularitas dari proses ekonomi. Dimana
dalam teori sirkularitas membahas tentang alur siklus produksi. Dalam aliran
keynesian juga membahas tentang alur sirkular tenaga kerja, dimana uang dalam
alur sirkular ini memainkan peran peran penting terutama ketika kita hendak
menelaah apakah proses ini berjalan stabil atau tidak stabil, sehingga perlu
menekankan bahwa semua pergerakan atau aliran dalam proses ini selalu
melibatkan uang.Dalam
kenyataannya pasar yang justru sistem regulasinya diatur oleh pemerintah malah
tidak bisa menstabilkan kondisi pasar yang ada, padahal seharusnya kalau kita merujuk
pada pandangan keynesian, tentu mampu meredakan gejolak-gejolak yang ada dalam
mekanisme pasar itu sendiri. Malah sekarang kondisi pasar yang ada di indonesia
masih menunjukan praktek-praktek kapitalis. Karena melihat kenyataan-kenyataan
yang ada, setiap peraturan yang dikeluarkan malah hanya untuk kekuatan pemodal
dan bukan untuk mengatasi persoalan pasar. Nicholson
(1992:177), mengemukakan prinsipnya mengenai kesejahteraan sosial; yaitu
keadaan kesejahteraan sosial maksimum tercapai bila tidak ada seorangpun yang
dirugikan.Dikaitkan
dengan masalah pasar pengangguran, justru masih merupakan sebuah problem
tersendiri bagi pemerintah Indonesia sekarang karena masalah pengangguran ini
erat kaitannya dengan pasar tenaga kerja. Hal ini masih merupakan penyesuaian
dengan keterbatasan yang membatasi dirinya. Pasar
merupakan interaksi antara permintaan dan penawaran yang akhirnya menghasilkan
harga. Dan karena tenaga kerja termasuk dalam komoditas pasar faktor produksi,
maka tenaga kerja juga mempunyai harga dalam perdagangannya. Masih menurut cara
berpikir aliran neoklasik, kegiatan perekonomian digerakan oleh dua sumbu:
investasi dan tabungan. Dalam pandangan ini pertumbuhan ekonomi hanya mungkin
terjadi bila ada investasi, karena dengan investasi akan diraih dua hal
sekaligus yaitu :1.
Investasi
akan menciptakan permintaan tenaga kerja dan dengan begitu akan menimbulkan
kekuatan daya beli akibat tingkat pendapatan yang diterima oleh pekerja.2.
Investasi
akan menghasilkan barang/jasa yang dilemparkan ke pasar dan ini menjadi dasar
dari pendapatan ekonomi nasional[6].
Ada
tiga peran yang dapat dilakukan negara untuk mengatasi masalah eksternalitas
antara lain :1.
Pembagian otoritas dan tanggung
jawab antara pemerintah lokal, pemerintah pusat/negara, dan badan-badan pemerintah
(misalnya pengawasan polusi udara) yang bisa menghambat terjadinya penyimpangan
seetiap program.
2.
Keengganan umum untuk menggunakan
kekuatan pasar untuk menyelesaikan masalah eksternalitas, seperti pajak bagi
penghasil polutan.
3.
Ketidak mauan untuk mempetimbangkan
tingkat ‘optimal’ dari kerusakan lingkungan (environmental disruption)
menyebabkan eksternalitas hanya bisa diatasi melalui pengeluaran sumberdaya
masyarakat (society’s resources).
Jadi
dengan tiga peran itulah negara bisa datang untuk menuntaskan masalah
eksternalisasi.Berpijak pada pandangan inilah, maka pendekatan Ekonomi Politik
Keynesian dalam derajat tertentu menghendaki adanya peran negara dalam
aktivitas ekonomi. Mahzab Keynesian menghendaki adanya peran negara dalam
perekonomian hanya ketika mekanisme pasar mengalami kegagalan. Oleh karena itu,
sepanjang mekanisme pasar tidak mengalami kegagalan, negara tidak diizinkan
untuk mengintervensi pasar.Lebih
lanjut, fokus utama Ekonomi Politik Keynesian adalah terciptanya fokus utama
stabilitas proses produksi dan pertumbuhan yang dilakukan oleh kelompok pemodal.
Dengan aktivitas ini, dipastikan kegiatan produksi sekaligus transaksi
perdagangan yang dipelopori dengan aktor utama pemilik modal akan dapat
mendonasikan pendapatan yang besar bagi negara. Internasionalisasi persaingan
ekonomi merupakan kepercayaan lain yang tidak kalah spektakuler. Kaum
klasik/neoklasik berpandangan sangat logis bahwa pemagaran persaingan ekonomi
antarnegara berarti melindungi praktik inefisiensi ekonomi yang digeliti oleh
warga/firma suatu negara.Pendekatan
Keynesian mengajukan sebuah kritik terhadap konsep pasar yang meregulasi
dirinya sendiri yang banyak digunakan oleh pemikir klasik dan neoklasik
sebelumnya. Kritik dari pendekatan Keynesian ini mempertanyakan pandangan bahwa
system pasar yang tidak diregulasi akan dapat sepenuhnya memanfaatkan potensi
produksi yang ada dalam sebuah masyarakat. Inti dari argument tentang pasar
yang meregulasi dirinya sendiri adalah bahwa system pasar akan mempertemukan
orang yang memiliki permintaan dengan orang yang memiliki pasokan sedemikian
rupa sehingga kebutuhan dari semua orang akan terpenuhi sedapat mungkin.
Argumen neoklasik ini merujuk pada harga dan permintaan. Harga dari barang akan
naik atau turun sedemikian rupa sehingga semua kebutuhan pasar akan terpenuhi
yaitu semua yang dibawa produsen ke pasar akan selalu mendapatkan pembeli.
Mekanisme harga ini akan menjamin bahwa permintaan akan selalu ada dan
sekaligus membuat investasi capital diarahkan pada bagian-bagian yang
memerlukan lebih banyak investasi, dimana kebutuhan yang lebih tinggi akan
investasi ini akan ditandai dengan adanya profitabilitas yang lebih besar.
Menurut argument neoklasik ini, memang bisa jadi seorang produsen tertentu akan
gagal untuk menjual semua yang mereka produksi atau bisa mereka produksi,
karena apa yang mereka jual tidak diinginkan oleh mereka yang memiliki daya
beli yang cukup untuk membelinya.[7]Kritik
dari pendekatan Keynesian mengatakan bahwa kegagalan untuk menemukan pembeli
bisa jadi merupakan kesalahan sistemik yang ada tidak ada hubunganya dengan
ketidakcocokan antara apa yang diproduksi dengan apa yang diperlukan, melainkan
bisa disebabkan karena kegagalan dari mekanisme pasar itu sendiri untuk menarik
pembeli-pembeli yang memiliki daya beli yang cukup. Dengan kata lain, pasar
gagal untuk mempertemukan permintaan dengan pasokan, sehingga tidak berhasil
memanfaatkan keseluruhan kapasitas produksi yang tersedia dalam masyarakat.Kritik
dari pendekatan Keynesian berusaha untuk mempertimbangkan kembali hubungan
antara politik dengan pasar. Namun sejauh ini, banyak ekonom dari aliran
Keynesian menyimpulkan bahwa kegagalan dalam permintaan agregat (kegagalan dari
pasar untuk menarik konsumen-konsumen dalam jumlah sesuai dengan pasokan yang
ada dalam pasar) tidak harus diperlukan sebagai sebuah masalah politik. Para
ekonom Keynesian mengajukan argument bahwa stabilitasdan kecukupan dari fungsi
pasar bisa didapatkan dengan menggunakan mekanisme-mekanisme otomatis, yaitu
dengan menggunakan sarana administrativ dan bukan dengan cara politik.Pendekatan
Keynesian memfokuskan pada ketidakstabilan proses reproduksi dan pertumbuhan
dalam perekonomian kapitalis. Karena adanya beberapa faktor seperti yang
akan dipaparkan nanti dalam bagian ini, perekonomian kapitalis mengandung
proses-proses yang membuat reproduksi di dalamnya menjadi tidak stabil sehingga
tidak dapat diperkirakan secara pasti perkembangannya. Proses-proses yang
menimbulkan ketidakstabilan ini membuat kita menjadi ragu tentang sejauh mana
pasar yang meregulasi dirinya sendiri dapat dijadikan institusi bagi masyarakat
untuk mengorganisir produksi dan distribusi barang.[8]Kebijakan
ekonomi dan kerja penuh. Solusi yang ditawarkan oleh Keynes untuk
persoalan pengganguran karena itu berpusat pada tingkat aggregate demand.
Tingkat aggregate demand menentukan tingkat output yang terkait dengan tingkat
kesempatan kerja. Jika ekonomi di bawah kesempatan kerja penuh, maka tingkat
aggregate demand bisa ditingkatkan sampai ke sebuah titik yang melalui
mekanisme multiplier, ekonomi tersebut mencapai tingkat kesempatan kerja
penuh.Tingkat aggregate demand mempunyai komponen berbeda, dalam sebuah ekonomi
tertutup komponen adalah konsumsi, investasi dan belanja Negara : AD=C+I+G.
Karena itu mengontrol AD melalui control dari kompomen-komponen itu.Karena
dalam framework Keynesian permintaaan adalah mesin dari ekonomi (sementara
dalam framework liberal ini adalah penawaran – ingat hukum Say: penawaran
menciptakan permintaanya sendiri), maka baik kebijakan fiskal maupun moneter
menjadi alat untuk usaha mengontrol komponen tingkat aggregate demand yang
karennya akan mempengaruhi output kesempatan kerja.Gambar
di bawah ini menyajikan bagan sederhana dari proses sirkular. Bagan ini
mengabaikan beberapa hal seperti sector pemerintah (pajak,
pengeluaran pemerintah, pembayaran antar badan pemerintah, dan hutang
pemerintah) serta mengabaikan kemungkinan terjadinya perdagangan internasional.
Tanpa adanya pemerintah, maka pendapatan individu akan sepenuhnya tergantung pada jumlah dan jenis property/kekayaan yang
mereka miliki. Properti yang berbentuk tenaga kerja dapat dijual kepada
perusahaan dengan imbalan berupa upah. Pertukaran antara tenaga kerja dengan
upah atau gaji adalah sumber utama dari pendapatan individu atau konsumen.
Properti yang berbentuk kapital juga bisa menghasilkan pendapatan dalam bentuk bunga, deviden, dan keuntungan kapital
(capital gain, kenaikan kekayaan dalam bentuk naiknya harga saham.
Dalam aliran sirkular seperti yang digambarkan di atas, pergerakan yang digambarkan dengan garis panah biasanya membentuk sirkuit tertutup. Garis-garis panah biasa ini menghubungkan aspek-aspek yang murni bersifat sirkular. Selanjutnya pergerakan digambarkan dengan garis putus-putus adalah bersifat terbuka dalam artian bahwa aliran yang digambarkan dengan garis putus-putus ini merupakan pergerakan keluar dari sirkuit (yaitu misalnya ke dalam bentuk tabungan) atau memasuki sirkuit utama itu dari luar. Pembedaan antara sirkuit tertutup dengan sirkuit terbuka ini sangat penting.[9]Secara ringkasnya, sirkularitas terjadi karena adanya tiga ciri berikut dari perekonomian pasar, yaitu:1. Adanya hubungan antara pendapatan dengan penyerapan tenaga kerja
D. Beberapa Implikasi Politik
[1] Ahmad Erani Yustia, Industrialisasi Pinggiran, (Indonesia:Pustaka Pelajar,2000) Hlm. 31[2] Corporasa and Levine, Theories of Political Economy¸(Yew York:Cambridge university press, 1993) Hlm. 237[3] Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi (Jakarta: Rajawali Pers,2010) Hlm. 31[4] Corporasa and Levine, Theories of Political Economy¸…………………….. Hlm. 237[5] Ahmad Erani Yustia, Industrialisasi Pinggiran………………………… Hlm 37[6] Ahmad Erani Yustia, Industrialisasi Pinggiran………………………… Hlm. 224[7]James A.Caporaso, David P.L, Teori – Teori Ekonomi Politik (Yogyakarta:Pustaka Belajar,2015) hlm 238
Tidak ada komentar:
Posting Komentar