Kamis, 19 Januari 2017

UANG

A.    Definisi dan Ciri-ciri Uang
Berdasarkan kegiatan perdagangan yang dijalankan dalam berbagai masyarakat, perekonomian dapat dibedakan menjadi: perekonomian barter dan perekonomian uang. Yang dimaksud dengan perekonomian barter adalah suatu sistem kegiatan ekonomi masyarakat dimana kegiatan produksi dan  perdagangan masih sangat sederhana, kegiatan tukar menukar terbatas, dan jual beli dilakukan secara pertukaran barang dengan barang atau berter. Sedangkan yang diartikan dengan “perekonomian uang”  adalah perekonomian yang sudah menggunakan uang sebagai alat pertukaran  dalam kegiatan perdagangan.[1]
Dari definisi diatas maka dapat diambil kesimpulan bhawa uang diciptakan dalam perekonomian  dengan tujuan untuk melancarkan kegiatan tukar menukar dan perdagangan. Agar masyarakat menyutujui  penggunaan sesuatu benda sebagai uang, haruslah benda itu memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1.      Nilainya tidak mengalami  perubahan dari waktu ke waktu
2.      Mudah dibawa-bawa
3.      Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya
4.      Tahan lama
5.      Jumlahnya terbatas (tidak berlebih-lebihan)
6.      Bendanya mempunyai mutu yang sama[2]
B.     Beberapa Fungsi Uang
Berdasarkan kepada kesulitan-kesulitan yang  dinyatakan, yang akan timbul dalam perekonomian yang tidak menggunakan uang sebagai alat perantara dalam perdagangan, dalma ilmu ekonomi  peranan atau fungsi uang dalam melancarkan kegiatan perdagangan dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
1.      untuk melancarkan kegiatan tukar menukar
dengan adanya uang, kegiatan tukar menukar akan jauh lebih mudah dijalankan kalau dibandingkan dengan  di dalam kegiatan  perdagangan secara barter. Seseorang yang ingin memperoleh berbagai jenis barang untuk memenuhi kebutuhannya, akan dapat dengan mudah  memperolehnya apabila ia memiliki uang yang cukup  untuk membeli kebutuhan tersebut. Uang yang dimilikinya dapat dengan mudah  ditukarkan dengan barang-barang  yang diinginkannya. Kegiatan tukar menukar adalah lebih rumit di dalam perdagangan  secara barter. Tukar menukar baru akan berlangsung apabila seseorang  dapat menawarkan sesuatu barang yang diingini oleh seseorang lainnya, dan orang lain itu memiliki barang yang diinginkan oleh orang yang pertama.[3]
2.      untuk menjadi satuan nilai
yang dimaksud dengan satuan adalah satuan ukuran yang menentukan  besarnya nilai dari berbagai jenis barang. Dengan adanya uang, nilai sesutau barang dapat mudah dinyatakan, yaitu dengan menunjukan jumlah uang yang dipeerlukan untuk memperoleh barang tersebut. Penggunaan uang sebagai satuan nilai  menyebabkan masyarakat tidak perlu bersusah payah unntuk menentukan nilai sesuatu barang dengan cara menentuka nilai tukar barang tersebut dengan berbagai jenis barang lainnya.[4]
3.      untuk ukuran bayaran yang ditunda
Transaksi-transaksi dalam perekonomian yangs udah berkembang banyak sekali dilakukan dengan pembayaran ditunda, atau penjualan secara kredit. Para pembeli memperoleh barangnya terlebih dahulu dan membayarnya pada masa yang akan datang. Penggunaan uang sebagai alat perantaraan dalam tuka menukar dapat mendorong perkembangan perdagangan  yang bersifat demikian  karena  para penjual akan lebih merasa yakin bahwa pembayaran yang ditunda adalah sesuai yang diharapkannya. Dengan kata lain, mutu benda yang akan diperolehnya di masa yang akan datang sebagai pembayaran penjualannya, yaitu uang akan sesuai dengan yang diharapkannya pada waktu menjual barangnya.[5]
4.      sebagai alat penyimpan nilai
penggunaan uang memungkinkan kekayaan seseorang disimpan dalam bentuk uang. Apabila harga-harga barang stabil, menyimpan kekayaan dalam bentuk uang lebih mengntungkan dari menyimpannya dalam bentuk barang. Di dalam perekonomiannya yang sudah maju, jenis uang yang terutama adalah uang bank atau uang giral. Uang jenis ini tidak memerlukna biaya untuk menyimpannya dan mudah mengurusnya. Jenis kedua  dari uang yang sekarang ini banyak digunakan adalah unag kertas.[6]
C.    Jenis Uang Sepanjang Sejarah
Sejarah uang sangat berhubungan dengan sejarah peradaban manusia. Semenjak manusia memulai peradabannya dan keluar dari “zaman batu”, mereka telah menciptakan  berbagai bentuk barang yang digunakan sebagai alat perantara dalam tukar menukar. Uraian berikut secara ringkas  menerangkan perkembangan bentuk uang sepanjang peradaban manusia.
1.      Jenis uang yang mula-mula sekali digunakan
Terdapat kesulitan-kesulitan yang ditimbulkan oleh perdagangan secara barter menyebabkan sejak berabad-abad yang lalu orang telah menggunakan uang sebagai alat untuk melancarkan kegiatan tukar menukar. Uang ynag mula-mula sekali digunakan  terdiri dari barang-barang yang sangat dibutuhkan masyarakat dan banyak yang mereka gunakan dalam kehidupa sehari-hari. Barang-barang tersebut dapat berupa  bahan makanan. Dan acapkali pula ia berupa barang-barang  yang membnatu pekerjaan seseorang  seperti pancing, jala, dan bajak; barang-barang yang digunakan sebagai perhiasan seperti kalung, sisir dan bedak; atau barang-barang ynag digunakan sebagai alat pertahanan  seperti pedang, pisau, dan alat-alat senjata lainnya.[7]
2.      Penggunaan Emas dan Perak Sebagai Uang
Jenis uang yang sudah sejak lama digunakan, yang selama kurang lebih 25 abad merupakan mata uang yang paling banyak digunakan oleh berbagai negara, adalah mata uang emas dan perak. Emas dan perak mempenyai ciri-ciri yang diperlukan untuk menjadi uang yang baik. Ciri-ciri khusus emas dan perak: sifat-sifat  yang menyebabkan kedua jenis logam tersebut sesuai untuk digunakan sebagai uang adalah:
a.       Banyak orang menyukai benda tersebut karena dapat digunakan sebagai perhiasan
b.      Emas maupun perak mempunyyai mutu yang sama
c.       Keduanya  tidak mudah rusak, tetapi dapat dengan mudah  dibagi-bagi apabila diperlukan
d.      Jumlahnya sangat terbatas dan untuk memperolehnya perlu biaya dan usaha
e.       Kedua barang itu sangat stabil nilainya karena mereka tidak berubah  mutunya dalam jangka panjang dan tidak mengalami kerusakan.
Uang emas dan perak telah mulai digunakan sejak abad ke-7 SM dan sampai mulai abad ke-19 mata uang emas dan perak adalah uang yang paling penting dan paling banyak digunakan. Kemajuan ekonomi yang dicapai sesudah Revolusi Industri menyebabkan perdagangan berkembnag dengna pesat sekali. Permintaan keatas emas dan perak untuk digunakan sebagai uang bertambah dengan pesat pula. Maka kesulitan-kesulitan mulai timbul dalam menggunakan kedua logam tersebut sebagai uang. Sebab-sebab utama dari kesulitan tersebut yaitu: memerlukan tempaat yang agak besar untuk menyimpan, merupakan benda yang berat, sukar untuk ditambah jumlahnya.[8]
3.      Perkembangan uang kertas dan uang bank
Di semua negara uang terutama dibuat dari kertas atau berbentuk tabungan di bank yang dapat dikeluarkan  dengan menggunakan cek. Uang yang dibuat dari logam (bukan emas dan perak) merupakan bagian yang sangat kecil dalam keseluruhan jumlah uang dalam perekonomian.
a.       Sebab perkembangan uang kertas
Penggunaan uang kertas sebagai alat perantaraan dalam perrdagangan menjadi sangat bertambah pesat perkembangannya setelah bank-bank umum mengeluarkan uang kertas tanpa terlebih dahulu mereka menerima emas dari para nasabahnya. Apabila di dalam perekonomian telah wujud kebutuhan yang mendesak akan unag maka bank-bank umum, sampai kepada suatu jumlah maksimum tertentu, akan bersedia menyedikannya. Dengan demikian setelah perode tersebut uang kertas yang beredar telah melebihi nilai emas yang disimpan oleh bank-bank umum.[9]
b.       Perkembangan uang giral (uang bank)
Sekarang ini bank umum tidak beri kekuasaan oleh pemeritah untuk mengeluarkan uang kertas. Walaupun bank-bank umum sudah tidak mempunyai kekuasaan  lagi untuk mengluarkan uang kertas, ii bukanlah berarti bahwa kekuasaannya untuk menciptakan uang sudah lenyap. Yang benar adalah sebaliknya. Sekarang ini kekuasaan  bnak-bank umum uuntuk menciptakan uang telah menjadi sangat bertambah besar. Kekuasaan ini harus dikendalikan secara sungguh-sungguh agar tidak menimbulkan akibat buruk kepada perekonomian. Di negara-negara yang sudah maju sistem keuangannya, bank-bank umum merupakan pencipta uang yang terutama. Uang yang diciptakan oleh bank-bank umum dinamakan uang giral. Ia juga disebut sebagai uang bank atau rekening koran. Oleh karena bank-bank umum mempunyai peranan yang penting sekali dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi, adalah penting untuk mengetahui kegiatan mereka secara lebih mendalam.[10]
D.    Peranan dan Kegiatan Bank Umum
Yang dimaksudkan dengan lembaga keuangan atau institusi keuangan adalah semua perusahaan yang kegiatan utamanya adalah meminjamkan uang yang disimpan kepada mereka. Badan-badan itu mendorong masyarakat untuk membuat tabungan kepada mereka. Sebagai balas jasanya para penbaung akan diberi pendapatan berupa bunga ke atas tabungan yang mereka buat. Tabungan yang dikumpulkan oleh lembaga keuangan tersebut selanjutnya akan dipinjamkan kembali kepada individu-individu dan perusahaan-perusahaan yang membutuhkannya. Sebagian lagi digunakan untuk membeli saham-saham berbagai perusahaan. Lembaga-lembaga yang lazim terdapat di suatu negara dapat dibedakan menjadi beberapa jenis:
1.      Bank umum dan bank perdagangan. Institusi ini adalah bank yang bukan saja dapat meminjamkan atau menginvestasikan berbagai jenis tabungan yang diperolehnya, tetapi juga dapat memberikan pinjaman dari menciptakan sendiri uang giral.
2.      Bank tabungan. Bank ini melakukan hampir seperti perusahaan peminjaman. Ia menerima simpanan dalam bentuk tabungan atau simpanan berjangka panjang dan kemudian meminjamkan atau menginvestasikan uang tersebut.
3.      Perusahaan peminjaman. Merupakan badan keuangan yang menerima simpanan dalam bentuk tabungan atau simpanan berjangka lama (yaitu hanya dapat diambil kembali oleh pemiliknya sesudah beberapa waktu yang ditentukan), dan selanjutnya meminjamkan atau menginvestasikan tabungan tersebut.
4.      Pasaran saham. Suatu lembaga yang fungsi utamanya adalah menjadi pusat di mana saham perusahaan-perusahaan diperjualbelikan.
5.      Perusahaan asuransi. Terdiri dari perusahaan yang memperoleh uang dengan menjanjikan  akan membuat sejumlah ganti rugi kepada individu, perusahaan dan badan-badan lainnya apabila sesuatu peristiwa seperti: kecelakaan, kebakaran, kematian, dan sebaginya berlaku ke atas orang, perusahaan atau badan yang membayar uang asuransi kepada perusahaan asuransi. Uang asuransi dikumpulkan oleh badan ini akan diinvestasikan atau dipinjmakan.[11]
E.     Penawaran Uang
Penawaran uang adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat, penawaran disebut juga sebagai jumlah uang yang tersedia dalam suatu perekonomian. Dalam perekonomian, adalah penting untuk membedakan di anatara mata uang dalam peredaran dan uang beredar. Mata uang dalam peredaran adalah seluruh jumlah mata uang yang telah dikeluarkan dan diedarkan oleh bank sentral. Mata uang tersebut terdiri dari dua jenis, yaitu uang logam dan uang kertas. Dengan demikian mata uang dalam peredaran adalah sama dengan mata uang kartal. Sedangkan uang beredar adalah semua jneis unag yang beredar di dalam perekonomian, yaitu ia adalah jumlah dari mata uang dalam peredaran ditambah dengan uang giral dalam bank-bank umum.
Pengertian uang beredar atau money supply perlu dibedakan pula menjadi dua pengertian, yaitu pengertian yang terbatas dan pengertian yang luas. Dalam pengertian yang terbatas  uang beredar adalah mata uang dalam peredaran ditambah dengan uang giral yang dimiliki oleh perseorangan-perseorangan, perusahaan-perusahaan, dan badan-badan pemerintah. Dalam pengertian yang luas uang beredar meliputi: (i) mata uang dalam peredaran, (ii) uang giral, dan (iii) uang kuasi. Uang kuasi terdiri dari deposito berjnagka panjang, tabungan, dan rekening (tabungan) valuta asing milik swasta domestik. Uang beredar menurut pengertian yang luas ini dinamakan juga sebagai likuiditas perekonomian atau M2. Pengertian yang sempit dari uang beredar disingkat dengan M1.
Uang beredar M1 dan M2, 1970-2002 (dalam milyar rupiah)
Tahun
Uang beredar (M1)
Uang Kuasi
Likuiditas Perekonomian (M2)
Kartal
Giral
Jumlah
1971
155
95
250
80
330
1975
625
625
1250
728
1978
1980
2153
2842
1995
2696
7691
1985
4440
5664
10104
13049
23153
1990
9094
14725
23819
60811
84630
1995
20807
31870
52677
-
-
2000
72371
89815
162156
584842
747028
2001
76342
101369
177731
666322
844053
2002
80686
111253
191939
691969
883908
Dalam tabel diatas ditunjukan jumlah uang beredar menurut pengertian yang terbatas (M1), dan mneurut pengertian yang luas yaitu likuiditas perekonomian atau (M2). Data ynag ditunjukan adalah untuk tahun-tahun terpilih  dalam periode 1970-2002, yaitu dalam periode lebih dari 30 tahun. Angka-angka dalam tabel tersebut menunjukan  gambaran seperti yang diterangkan di bawah ini.
1.      Pada tahun 1970 uang kartal merupakan bagian yang lebih penting dari uang giral. Tetapi pada tahun 1975 uang kartal dan uang giral telah sama pentingnya dan semenjak itu uang giral telah merupakan bagian yang lebih penting dari uang beredar dalam pengertian yang sempit (M1). Dalam tahun 2002 uang giral (sebanyak 111,3 triliun rupiah) telah menjadi 58 persen dari M1.
2.      Jumlah uang beredar dalam arti yang sempit (M1) meningkat dari 205 Milyar rupiah pada tahun 1970 menjadi 192 triliun rupiah dalam tahun 2002. Berarti M1, meningkat sebanyak 768 kali lipat dalam tempo 33 tahun (dari tahun 1970 hingga 2002)
3.      Uang kuasi mengalami pertambahan yang lebih cepat dari uang kartal dan giral.dalam tahun 1970 jumlahnya baru mencapai 80 Milyar rupiah dan jumlah ini adalah lebih rendah dari M1 ynag telah mecapai 250 Milyar rupiah dan jumlah ini lebih tiga kali lipat dari uang kuasi. Keadaan sebaliknya berlaku pada tahun 2002. Uang kuasi telah mencapai hampir 692 triliun rupiah, yaitu kurang lebih 3,5 klai lipat dari jumlah M1 (sebanyak 192 triliun rupiah). Uang kuasi telah menjadi lebih penting dari M1 sejak tahun 1984. Dalam periode 1970-2002 uang kuasi mneingkat sebanyak 5536 kali lipat.
4.      Sebagai akibat pertambahan uang kuasi yang pesat, M2 yaitu likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam pengertian yang luas, juga mengalami pertambahan yang sangat pesat. Jumlahnya meningkat dari Rp 330 milyar dalam tahun 1970 menjadi hampir Rp 883,9 triliun dalam tahun 2002 dan ini menggambarkan kenaikan sebesar 2552 kali lipat.[12]



                [1] Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: PT: Raja Grafindo Persada,2011), hal 265
                [2] Ibid, hal 267
                [3] Ibid, hal 268
                [4] Ibid, hal 269
                [5] Ibid, hal 269
                [6] Ibid, hal 270
                [7] Ibid, hal 270-271
                [8] Ibid, hal 271-272
                [9] Ibid, hal 272
                [10] Ibid, hal 273
                [11] Ibid, hal 273-274
                [12] Ibid, hal 281-282

1 komentar:

  1. Kami adalah organisasi yang dibentuk untuk membantu orang yang membutuhkan
    bantuan, seperti bantuan keuangan. Jadi, jika Anda melalui keuangan
    Masalahnya, jika Anda mengalami kekacauan finansial dan membutuhkan dana
    memulai bisnis Anda sendiri atau Anda memerlukan pinjaman untuk melunasi hutang atau membayar
    tagihan, memulai bisnis yang bagus atau Anda merasa sulit
    mendapatkan pinjaman modal dari bank lokal, hubungi kami hari ini melalui e-mail
    rebeccawilliamsloanfirm@gmail.com

     "Jadi, jangan biarkan kesempatan ini berlalu begitu saja,
    Anda disarankan untuk melengkapi dan mengembalikan rinciannya di bawah ini ..

    Namamu: ______________________
    Alamat Anda: ____________________
    Negaramu: ____________________
    Tugas Anda: __________________
    Jumlah pinjaman yang dibutuhkan: ______________
    Jangka waktu pinjaman: ____________________
    Pendapatan bulanan: __________________
    Nomor handphone: ________________
    Apakah Anda mengajukan pinjaman sebelumnya: ________________
    Jika Anda mengajukan pinjaman sebelumnya, di mana Anda diperlakukan dengan jujur? ...

    Bertindak cepat dan keluar dari tekanan finansial, kekacauan, dan tantangan
    hubungi REBECCA WILLIAMS LOAN FIRM hari ini melalui e-mail:
    rebeccawilliamsloanfirm@gmail.com

    BalasHapus